Sabtu, 15 Oktober 2011

Istiqamah yang Benar

Kebersihan hati seseorang, ketenangan, keseimbangan dan kemantapan hatinya akan tampak tersimpan dalam keseriusannya beragama, berpegang teguhnya dengan syariat Rabb-nya dan kuatnya ia berpegang dengan syariat, sehingga ia menjauhkan diri dari penyimpangan-penyimpangan, keragu-raguan dan kecenderungan untuk melampaui batas ataupun meremehkan agama.

Seorang muslim sangat memperhatikan keseimbangan ini, agar ia bisa hidup dengan kehidupan yang baik, yaitu dipenuhi dengan istiqamah dalam beragama, mantap di atas agama ini saat musibah dan fitnah menerpa silih berganti, sehingga Allah akan membedakan antara yang baik dan yang buruk, kemudian menjadikan yang buruk sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu mengumpulkan mereka semua untuk dimasukkan ke dalam neraka. Na’udzubillah.
Pegangan seorang muslim yang benar dalam menghadapi semua peristiwa ini, yaitu firman Allah,


وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS al Hijr : 99).

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُونَ 
Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan mereka tiada (pula) berduka cita. 
(QS Al Ahqaf: 13).

Minggu, 09 Oktober 2011

7 Strategi Membuat Belajar Menyenangkan

Bosen nih. Kayaknya Dunia Pendidikan Indonesia kok masih aja diributin sama-sama hal yang menurut saya sih sepele. Dari sebelum sampe sesudah, Ujian Nasional masih aja berpolemik. Padahal masih banyak hal lain yang bisa kita kedepankan selain masalah itu, salah satunya: belajar.

Ya! Belajar itu memiliki makna yang luas. Bahkan keseluruhan hidup kita ini adalah belajar. Kita melakukan sesuatu >> mengevaluasinya >> menjadi lebih baik. Tetapi saya akan sedikit mempersimpitnya menjadi belajar dengan 'sadar'. Maksud saya bukan belajar berdasarkan pengalaman, tetapi belajar yang secara sadar kita usahakan untuk menambah wawasan dan keterampilan.

Tetapi terkadang belajar 'sadar' itu dilakukan dengan keterpaksaan dan tanpa melibatkan hati. Belajar jadi terkesan membosankan. Emang belajar tidak menyenangkan yah? Bisa kok. Nih saya beri tahu 7 strateginya:

Sabtu, 08 Oktober 2011

Untuk Para Pemuda Muslim

A. DUA POTRET YANG BERBEDA

Seorang mahasiswi, di Palestina, bulan depan akan menikah dengan seorang pemuda, persiapan telah dilakukan, namun belum sempat masa bahagia itu terlaksana, ia—mahasiswi tsb—dikabarkan syahid, ternyata dia adalah salah seorang anggota organisasi terkenal di palestina yang mencetak anggotanya menjadi seorang pelaku bom syahid, dia telah memilih kemuliaan di sisi Allah dengan mengorbankan nyawa demi membebaskan negerinya.
Seorang mahasiswi, di Indonesia, bulan depan akan wisuda, gelar kesarjanan sudah nampak di depan mata, belum sempat masa bahagia terlaksana, ia dikabarkan tewas bunuh diri karena sang pacar tak mau bertanggungjawab atas kehamilannya.
Menjadi pengamen di bus sebenarnya bukanlah cita-cita Udin, tapi apa daya, ia memilih hidup di jalanan karena ia melihat kehidupan disana, sementara bangku kuliah yang kemarin sempat di dudukinya sudah lama ditinggalkannya, bukan apa-apa, masalah biaya adalah masalah yang sampai sekarang belum sempat terpecahkannya.

Jadikan Belajar Selezat Cokelat

Ujian Nasional rasanya sudah di depan mata. Tinggal menghitung beberapa bulan lagi saja. Waktu tersebut bukanlah waktu yang cukup lama. Tapi, apakah diri kita sudah siap untuk menghadapi Ujian Nasional? Seharusnya kita sebagai pelajar tidak perlu takut, apalagi ujian ini tidak bisa kita hindari. Kalian tau dari maksud atau tujuan dari ujian? Ujian bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman kita terhadap materi yang sudah di pelajari atau pahami sebelumnya.
Tentunya untuk menghadapi Ujian Nasional ini kalian harus mempersiapkan mental serta wawasan tentang semua yang telah dibahas sebelumnya. Untuk bisa mendapatkan nilai yang sesuai target dan ilmu yang banyak,


Manfaat belajar Tahsin Al-Qur'an

Apa manfaat belajar Tahsin al-Qur'an bagi setiap Muslim/ah?

Tahsinul Qur'an atau memperbaiki bacaan al-Qur'an adalah indikasi dari keimanan seorang muslim. Seorang muslim yang tidak berusaha untuk memperbaiki bacaan al-Qur'annya, maka keimanannya terhadap al-Qur'an sebagai kitabullah patut diragukan. Karena bacaan yang bagus adalah cerminan rasa keyakinannya kepada wahyu Allah ini.

Tentang hal ini Allah swt berfirman dalam Qs surat al-Baqoroh: 121:
الذين ءاتيناهم الكتاب يتلونه حق تلاوته أولئك يومنون به ومن يكفر به فألئك هم الخاسرون

Artinya: "Orang-orang yang diberikan al-Kitab (Taurat dan Injil) membacanya dengan benar. Mereka itulah orang-orang yang mengimaninya. Dan barangsiapa yang ingkar kepada al-Kitab, maka merekalah orang-orang yang merugi."

Perkembangan Islam di Zaman Modern

A.Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan kebudayaan

1.Pada bidang Akidah

Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam

Kami ANAK ROHIS

Kami anak ROHIS. Akidah kami bersih terhadap hal-hal yang bersifat magis. Baik itu jimat, wapak, jirim, ataupun keris apalagi penggaris. Pedoman hidup kami adalah Al Quran dan Al Hadits. Kami bukan kalangan alkoholis. Boro-boro untuk berakohol ria, untuk uang jajan pun kami masih mengemis.


Kami anak ROHIS. Ada seorang nenek bernama Sydney Jones yang menuduh kami radikalis. Padahal kami hanyalah sekumpulan aktivis. Tentunya aktivis Islam bukannya aktivis secularis, pluralis, liberalis, apalagi satanis. Kami hanya dapat berharap mudah-mudahan masyarakat tidak termakan isu tersebut yang buat kami menjadi miris.


Kami anak ROHIS. Dandanan kalangan pria kami atau biasa disebut ikhwan umumnya khas dengan jenggot klimis nan tipis. Sedangkan kaum hawa atau akhwatnya biasanya terlihat dengan jilbabnya yang terlihat maksimalis. Tapi hal itu tidaklah mutlak, so santai saja buat para bro n sis.